Otomotifmobil.com – Mengetahui beberapa faktor penyebab mesin mobil bunyi tek tek atau ada suara tek tek tek saat mesin hidup.
Pada kebanyakan kasus bunyi tek tek tek saat mesin hidup disebabkan oleh celah klep longgar diluar spesifikasi yang diijinkan, selain itu keausan pada noken as atau camshaft dan keausan pada dudukan camshaft pada silinder head juga memicu mesin bunyi kasar.
Penyebab celah klep longgar bisa bermacam-macam, karena pemakaian terjadi keausan pada ujung klep atau pada setelan klep. Contoh pada mesin mesin mobil honda yang menggunakan setelan klep, cara menghilangkan bunyi tek tek dengan cara setel ulang celah klep.
Untuk kendaraan yang sudah memakai shim atau lifter tidak diperlukan penyetelan klep jika mesin bunyi tek-tek atau mesin terasa bunyi kasar.
Bunyi tek tek pada mesin yang sudah menggunakan shim atau lifter, biasanya disebabkan oleh keausan pada shim atau ujung klep yang bersentuhan langsung dengan shim.Celah klep seperti ditunjukan pada gambar diatas, meskipun berada dibatas maksimal celah klep yang diizinkan pada mesin 2az-fe, tetap menimbulkan bunyi tidak normal pada mesin.
Seperti contoh mesin 2AZ-FE Alphard 2,4 liter tahun 2004 yang pernah saya kerjakan, timbunan kerak pada bibir klep, bisa menyebabkan klep turun dan ujung klep bisa bersentuhan dengan piston seperti gambar dibawah ini.Pada gambar diatas, selain bagian bawah klep bersentuhan dengan piston yang menyebabkan mesin bunyi kasar dan keras, saat posisi klep turun secara otomatis celah lifter dengan noken as juga bertambah lebar yang juga menghasilkan bunyi keras, dan hasilnya mesin semakin ribut saat hidup.
Untuk setel celah klep pada mesin yang menggunakan lifter atau shim, biasanya dengan skur klep sudah cukup mengembalikan celah klep sesuai standar dengan catatan posisi lifter pada tempat semula atau tidak ditukar-tukar atau dengan mengganti lifter dengan ukuran yang sesuai agar celah klep mesin kembali ke standar sesuai spek mesin.
Bunyi tek tek atau mesin bunyi kasar pada mesin yang sudah memakai shim atau lifter setelah turun mesin atau setelah turun kop atau setelah bongkar silinder head, bisa saja terjadi jika shim atau lifter tidak dikembalikan ke posisi sesuai urutan semula atau diletakan secara sembarang.
Semoga berguna.